sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mencungkil Potensi Untung dari Saham ESG

Market news editor Melati Kristina - Riset
22/05/2023 07:00 WIB
Praktik ESG menjadi fokus berbagai emiten di RI seiring dengan program pembangunan berkelanjutan yang digalakkan oleh pemerintah.
Mencungkil Potensi Untung dari Saham ESG. (Foto: investmentu.com)
Mencungkil Potensi Untung dari Saham ESG. (Foto: investmentu.com)

Selain emiten-emiten di atas, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) juga memiliki fundamental yang menarik.

Berbeda dengan Nafan, William menyebutkan, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Charoend Poekphand Tbk (CPIN) merupakan saham di sektor ESG dengan kinerja fundamental yang baik.

Dari kinerja sahamnya, ERAA mencatatkan performa yang paling moncer di antara saham-saham ESG yang disebutkan di atas. (Lihat grafik di bawah ini.)

Data BEI pada sesi II, Jumat (19/5) mencatat, saham ERAA terkerek hingga 31,38 persen secara year to date (YTD).

Menyusul ERAA, saham BBRI juga melesat 10,32 persen secara YTD, diikuti oleh saham TLKM dan UNVR yang masing-masing naik 8 persen dan 4,97 persen sepanjang 2023.

Terakhir, saham bank big four BMRI juga tercatat tumbuh sebesar 2,77 persen secara YTD.

Sementara, dilihat dari kinerja keuangannya, sejumlah emiten ESG di atas membukukan kinerja yang moncer di kuartal I-2023.

Tercatat, BBCA membukukan laba bersih melejit hingga 43 persen menjadi Rp11,50 triliun. Sedangkan, pendapatan bunga bersih BBCA naik 28 persen menjadi Rp18,50 triliun di kuartal I-2023.

Selanjutnya, AKRA juga mencatatkan kinerja yang tokcer, ditandai dengan peningkatan laba bersih emiten sebesar 41,89 persen menjadi Rp607,28 miliar dan pendapatan bersih yang naik 8,19 persen menjadi Rp10,96 triliun.

Sementara, BBRI dan TLKM juga melaporkan kenaikan laba bersih masing-masing sebesar 27,37 persen dan 7,53 persen pada kuartal I-2023. (Lihat tabel di bawah ini.)

Disamping memiliki kinerja fundamental yang apik sepanjang 2023, emiten-emiten ESG juga mempunyai prospek menarik ke depannya seiring dengan prospek ekonomi hijau atau green economy yang menjadi fokus pemerintah di masa mendatang.

Nafan menyebutkan, saat ini pemerintah terus mengkampanyekan go green dan pembangunan berkelanjutan seiring dengan kesepakatan internasional mengenai perubahan iklim atau climate change.

Ini tentunya menjadi potensi yang menarik bagi sektor green economy maupun ESG ke depannnya terutama yang mendukung penerapan energi bersih.

“Sektor ESG punya masa depan yang cerah karena energi bersih dan praktik berkelanjutan mulai digalakkan dan didukung dengan stimulus dari pemerintah,” kata Nafan kepada IDX Channel, Jumat (19/5).

Adapun, program pemerintah yang berfokus pada ekonomi hijau seperti mobil listrik hingga pengembangan EBT bisa menciptakan banyak peluang investasi yang berbasis ESG di Indonesia.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement