Volume produksi ADMR pada 2024 melampaui panduan perusahaan yang berkisar 4,9-5,4 juta ton.
Lonjakan ini terjadi setelah perusahaan berhasil mengejar target penjualan pada November 2024, pascabanjir yang sempat menghambat aktivitas logistik di Sungai Barito pada Oktober.
Rasio pengupasan tanah (stripping ratio) tercatat stabil di level 3,6 kali, sejalan dengan panduan manajemen.
Indo Premier mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ADMR dengan target harga Rp1.500 per saham.
Analis menilai risiko penurunan harga batu bara metalurgi saat ini terbatas, seiring potensi peningkatan permintaan pada 2025.