Dengan proyek besar seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang dan pengembangan rantai pasok panel surya, ADRO menargetkan 50 persen pendapatannya berasal dari bisnis non-batu bara termal pada 2030.
Investor dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah memanfaatkan peluang dari valuasi menarik AADI, atau tetap berpegang pada ADRO dengan potensi risiko dan peluang diversifikasi di sektor hijau?
Tantangan dan Peluang
BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan ADRO akan menghadapi tantangan valuasi pasca pemisahan unit bisnis AADI.
Meski begitu, riset terbaru, terbit pada 15 November 2024, menyoroti peluang signifikan bagi AADI untuk mencatatkan arus kas bebas (free cash flow) yang kuat mulai 2026.
BRI Danareksa memperkirakan EBITDA AADI pada tahun fiskal 2025 dan 2026 masing-masing sebesar USD1,24 miliar dan USD1,12 miliar, seiring normalisasi harga batu bara Newcastle di kisaran USD120-110 per ton.