IPO AADI akan menawarkan 778,68 juta saham dengan rentang harga Rp4.590–Rp5.900 per saham, memberikan valuasi Price-to-Earnings Ratio (PER) yang sangat kompetitif, yaitu antara 1,23 hingga 1,59 kali.
BRI Danareksa juga mencatat bahwa 45 persen laba bersih AADI kemungkinan akan dialokasikan untuk dividen, sesuai prospektus IPO.
Investor menghadapi dua pilihan strategis menjelang spin-off ini.
Pertama, mengikuti Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham (PUPS) untuk membeli saham AADI, yang dinilai lebih menguntungkan berdasarkan skenario valuasi optimistis, misalnya dari riset Stockbit Sekuritas beberapa waktu lalu.
Kedua, tidak berpartisipasi dalam PUPS, yang berpotensi menyebabkan potensi kerugian, mengingat turunnya valuasi ADRO pasca-spin-off.
Langkah strategis ini mencerminkan ambisi jangka panjang ADRO untuk memperluas portofolio energi hijau.