Namun demikian, menurut Iman, langkah pengembangan bursa karbon tersebut merupakan salah satu ikhtiar BEI dalam mendukung upaya sektor industri dan dunia usaha untuk dapat memangkas emisi karbon secara lebih signifikan di masa mendatang.
"Ini menjadi salah satu wujud komitmen kami dalam mendukung pemerintah dalam hal dekarbonisasi, sekaligus merealisasikan target NZE di 2060 mendatang," tutur Iman.
Khusus yang berkaitan dengan perdagangan karbon, PT Pertamina (Persero) telah menggandeng BEI untuk merealisasikannya. Langkah ini sekaligus mendukung program dekarbonisasi dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia 2060.
Sebelumnya, upaya menginisiasi bursa karbon ini mengemuka usai BEI menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pertamina (Persero) terkait kerjasama pengembangan Carbon Business Build. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Dariah Saputra, bersama Direktur Utama BEI, Iman Rachman, di Bali, pada pertengahan Oktober lalu.
"Ini merupakan tahap lanjut dari langkah-langkah penjajakan yang kami lakukan untuk bisnis karbon sebagai upaya mempercepat pengembangan ekosistem perdagangan karbon nasional dan internasional," ujar Atep, saat itu.