"BCR juga akan memulai produksi tambang milik PT Arthaco Prima Energy sebesar 73 ribu ton. Di samping itu perseroan juga menjalankan bisnis dasar kontraktor penambangan, charter pesawat terbang, minyak dan gas serta infrastruktur untuk penunjang dan efisiensi bisnis utama perseroan," kata Suryo.
Suryo mengatakan, IATA terus meningkatkan nilai bisnis perseroan dan anak-anak usahanya. Secara organik, BCR juga terus meningkatkan produksi pada IUP yang telah beroperasi dan memulai produksi di IUP Baru.
Secara anorganik, perseroan akan terus mencari peluang akuisisi tambang baru baik batu bara maupun mineral lainnya seperti emas dan nikel serta menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan.
"Selain itu, perseroan akan terus berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektivitas di semua lini bisnis. Perseroan berencana untuk terjun di usaha logistik dan transportasi, trading, dan lain sebagainya," ucapnya.
(RFI)