Alhasil, perseroan mencatatkan laba per saham dasar sebesar Rp1,43, dari sebelumnya rugi Rp0,83.
Hingga 31 Maret 2022, BHIT memiliki total aset sebanyak Rp64,34 triliun, atau lebih rendah 0,87 persen dibandingkan posisi aset akhir 2021 sebesar Rp64,90 triliun.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mampu memangkas kewajiban utang atau liabilitas sebesar 4,14 persen menjadi Rp25,31 triliun, dibandingkan posisi utang akhir 2021 sebanyak Rp26,41 triliun. Demikian juga ekuitas perseroan mampu tumbuh menjadi Rp39,02 triliun.
Posisi kas dan setara kas BHIT akhir periode mencapai Rp2,60 triliun, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu senilai Rp1,70 triliun. (RAMA)