"Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh situasi Q1-2021 dimana pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Sementara kondisi berbeda terjadi di Q1-2020, dimana pandemi Covid-19 belum memasuki Indonesia," demikian informasi yang disampaikan perseroan melalui BEI.
Sementara itu, beban langsung MNCN mengalami kenaikan sebesar Rp740,6 miliar atau naik 4% YoY dari Rp711,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Demikian pula dengan beban G&A yang juga mengalami peningkatan menjadi Rp446,4 miliar dari Rp409,8 miliar di tahun 2020.
Sedangkan pertumbuhan EBITDA Perseroan mengalami peningkatan sebesar 7% YoY atau sebesar Rp953,3 miliar dari Rp894,8 miliar pada tahun lalu, mewakili EBITDA Margin di level 45%. Untuk laba bersih MNCN mebukukan hasil sebesar Rp421,5 miliar, lebih besar dari Rp332,8 miliar pada periode yang sama di 2020, yang juga mewakili laba bersih sebesar 20%.
Secara keseluruhan, MNCN memiliki performa terbaik sepanjang H1-2021 dengan membukukan kinerja pangsa pemirsa yang kuat dan konsisten mencapai lebih dari 50%. Alhasil pencapaian pendapatan Perseroan pada Kuartal I-2021 sudah hampir setara dengan tingkat pendapatan yang dicapai pada kuartal Ramadan 2020.
"Hal ini membuat Perseroan semakin optimis untuk membukukan rekor pendapatan tahun berjalan di Q2-2021. Pada Q2-2021 mendatang, MNCN telah mendapatkan hak lisensi untuk menyiarkan semua pertandingan UEFA EURO 2020 secara eksklusif untuk TV FTA milik Perseroan, yang diproyeksikan akan memberikan pendapatan yang signifikan bagi Perseroan."