Beban Pokok Pendapatan pada tahun 2021 meningkat sebesar 6,3% dari Rp9.070,8 miliar menjadi Rp9.645,6 miliar karena peningkatan volume penjualan dan tingginya biaya energi, terutama dari harga batu bara.
Namun, untuk menekan biaya, Perseroan telah meningkatkan tingkat konsumsi bahan bakar alternatif dari 9,3% pada tahun 2020 menjadi 12,2% pada tahun 2021, termasuk peningkatan penggunaan batu bara low calorific value (LCV) dari 80% menjadi 88%.
Akibatnya, Margin Laba Bruto berkurang menjadi 34,7% pada tahun 2021 dibandingkan tahun lalu sebesar 36,1%, namun secara jumlah meningkat dari Rp5.113,6 miliar menjadi Rp5.126,3 miliar.
Dia melanjutkan, margin EBITDA berkurang dari 23,1% menjadi 22,5% dengan jumlah yang lebih tinggi juga dari Rp3.278,0 miliar menjadi Rp3.323,9 miliar. Margin Laba Usaha meningkat 80bps dari 13,2% menjadi 14,0% pada tahun 2021 yang disebabkan oleh peningkatan dari Pendapatan (Beban) Operasi Lain –Neto.
"Pada tahun 2020, terdapat rugi penurunan nilai sebesar Rp73,5 miliar atas mesin dan peralatan, dan pada tahun 2021 keuntungan terutama berasal dari pembalikan kewajiban sewa," papar dia.