“Ini akan menjadi lebih buruk, saya masih berpikit USD85-USD90 per barel harus menjadi batas atas,” kata Again Capital, John Kilduff.
Beberapa analis lainnya memperkirakan lonjakan harga minyak berapa di USD100 per barel selama beberapa tahun ke depan. Apalagi perseteruan Arab Saudi dengan UEA membuka celah baru di OPEC.
“Secara realistik, saya tidak berpikir ada orang yang ingin pergi ke arah ini,” kata Kepala Strategi Komoditas Global TD Securities, Bart Melek. (RAMA)