Dia memutar sebagian besar bisnis perusahaan lainnya dan menggunakan dana untuk membeli saham pengendali di LVMH, yang dua perusahaan utamanya, Louis Vuitton dan Moet Hennessy, telah bergabung pada 1987.
Selama tiga dekade berikutnya dan melalui lusinan akuisisi, dia membangun LVMH menjadi raksasa produsen barang mewah, mulai dari minuman beralkohol, barang kulit hingga perhiasan melalui lebih dari 5.600 toko di seluruh dunia.
Arnault dengan cepat memahami bahwa China akan menjadi pasar utama, membuka toko Louis Vuitton pertama di Beijing pada 1992.
Arnault, 74, dan keluarganya memiliki 48% modal saham LVMH, dan dia telah meletakkan dasar untuk mempertahankan perusahaan di bawah kendali keluarga selama beberapa dekade mendatang.
(FAY)