"Tapi secara filosofis konsep perdagangan karbon itu harus dipahami semua pihak, bukan semata-mata ada bursa karbon ini langsung menjadi sumber cuan ini, karena filosofi berdagang di bursa karbon ini sedikit berbeda," kata Ernanda.
"Karena ini diharapkan setiap institusi bisa menurunkan emisi dulu lah, nanti benefitnya, misalnya ada perusahaan yang malas untuk menurunkan emisi, ada perusahaan yang rajin, yang malas menurunkan emisi akan memberikan (membeli karbon)," sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan, total transaksi di Bursa Karbon Indonesia mencapai Rp31,36 miliar per 18 Maret 2024.
Inarno menyebut, semenjak diluncurkannya Bursa Karbon pada 26 September 2023, hingga saat ini telah terdaftar 52 Pengguna Jasa pada Bursa Karbon yang berasal dari sektor energi, kehutanan, lembaga jasa keuangan (perbankan dan sekuritas), konsultan, dan sektor lainnya (termasuk media).