sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

OJK Yakin Fundraising Pasar Modal Tembus Rp220 Triliun di Akhir 2025

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
03/12/2025 17:47 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis nilai penghimpunan dana (fundraising) seluruh produk pasar modal dapat menembus Rp220 triliun hingga akhir 2025.
OJK Yakin Fundraising Pasar Modal Tembus Rp220 Triliun di Akhir 2025. (Foto Istimewa)
OJK Yakin Fundraising Pasar Modal Tembus Rp220 Triliun di Akhir 2025. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis nilai penghimpunan dana (fundraising) seluruh produk pasar modal dapat menembus Rp220 triliun hingga akhir 2025. Ini terdiri dari emiten Indonesia Public Offering (IPO), surat utang obligasi dan sukuk, rights issue, Efek Beragun Aset (EBA), hingga produk pendanaan lainnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi melaporkan, hingga awal Desember 2025, total fundraising sudah mencapai Rp208 triliun.

"Kami cukup optimistis bahwasanya sampai akhir tahun 2025 itu bisa mencapai Rp220 triliun,” kata Inarno dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Dia menilai prospek hingga akhir tahun masih positif, seiring masih adanya pipeline aksi korporasi yang terus berjalan.

Meski demikian, jumlah emiten baru; yang menggelar penawaran umum perdana atau IPO saham pada tahun ini berpotensi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir November 2024 terdapat total 24 emiten baru. Sementara pada akhir 2024, terdapat total 41 emiten yang melantai.

Bursa masih memiliki 13 calon emiten dalam pipeline. Dalam laman e-IPO, dua calon emiten yang sedang dalam proses listing antara lain PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO), dan PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA).

Selain fundraising, Inarno memaparkan jumlah perusahaan tercatat di BEI terus bertambah sepanjang tahun seiring meningkatnya minat korporasi memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pembiayaan.

Dia juga menunjukkan penguatan indikator pasar lainnya, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan market cap, meski rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) masih di bawah target. Nilai dana kelolaan industri reksa dana juga dilaporkan terus naik.

Data S-INVEST milik PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nilai aset kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksa dana tercatat menyentuh Rp937,44 triliun hingga Oktober 2025.

Angka ini naik 16,47 persen year-to-date (ytd), dan tumbuh 5,23 persen dari bulan September 2025 yang mencapai Rp890,85 triliun.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement