Namun, Ditegaskan Tan bahwa hal tersebut bersifat sementara karena tranportasi online tetap menjadi bisnis inti (core business) Grab.
Tan tetap optimis, jika dilihat masa setelah adanya pandemic covid-19, transportasi tetap menjadi pasar yang penting. “Sehingga kami memilih mengantisipasi tingginya permintaan setelah lockdown," tambahnya.
Adanya kebijakan di atas serta masih adanya penyebaran Covid-19 itu sangat memengaruhi penghasilan mitra pengemudi Grab.
Sejatinya perusahaan telah menginvestasikan hampir USD40 juta untuk membantu mitra Grab, termasuk yang terpapar Covid-19.
"Diharapkan mereka bisa fokus memulihkan diri dan tidak terlalu memikirkan mereka makan apa," tandas Tan. (*)