Dengan keputusan tersebut, benchmark minyak mentah Brent naik di atas USD93 per barel pada hari Rabu.
Di sisi lain, Barat telah menuduh Rusia menjadikan energi sebagai senjata, dengan melonjaknya harga gas dan perebutan untuk menemukan alternatif energi. Hal itu menciptakan krisis di Eropa yang dapat memicu penjatahan gas dan listrik musim dingin ini.
Moskow, sementara itu, menuduh Barat menjadikan dolar dan sistem keuangan seperti mekanisme pembayaran internasional SWIFT sebagai pembalasan atas pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina pada Februari.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, yang dimasukkan dalam daftar sanksi khusus warga negara AS minggu lalu, juga melakukan perjalanan ke Wina untuk berpartisipasi dalam pertemuan.
Novak tidak berada di bawah sanksi Uni Eropa. Dia dan anggota OPEC+ lainnya sepakat untuk memperpanjang kesepakatan kerja sama dengan OPEC satu tahun lagi hingga akhir 2023.
Pertemuan OPEC+ berikutnya akan berlangsung pada 4 Desember. OPEC+ akan pindah ke pertemuan setiap enam bulan, bukan pertemuan bulanan.
(FRI)