Ia mengingatkan, skema ini juga memiliki implikasi fiskal yang perlu dicermati.
“Sebenarnya, dengan adanya skema ini, maka ada potensi APBN terbebani,” kata Michael.
Ia menilai langkah ini tidak ideal, namun menjadi pilihan yang harus diambil dalam menghadapi kebijakan dagang AS di bawah Trump.
“Memang tidak ada win-win solution untuk hubungan dagang dengan AS. Hal ini dikarenakan Trump berencana untuk membuat defisit neraca perdagangan Amerika selalu positif,” tuturnya.
Meski begitu, Michael menilai kesepakatan yang dicapai Indonesia masih lebih baik dibanding negara-negara tetangga. “Jadi langkah ini memang terpaksa diambil, dan masih merupakan deal paling baik dibanding Vietnam, Malaysia, dan negara Asia lain,” katanya.
Sebelumnya, kesepakatan AS dengan Indonesia diumumkan sebagai bagian dari upaya Trump menekan mitra dagang demi memperoleh syarat yang ia anggap lebih menguntungkan, sekaligus menurunkan defisit perdagangan AS yang besar.