Sementara sejumlah perusahaan di Thailand tetap melakukan IPO meski menghadapi tekanan akibat ketidakpastian politik, utang rumah tangga tinggi, dan volatilitas global. Termasuk Mr DIY Holding (Thailand) Public Company Limited yang berhasil menghimpun dana sebesar USD174 juta.
Dari sisi sektoral, real estate mendominasi dengan kontribusi sebesar 33 persen dari total dana IPO di kawasan, diikuti energi dan sumber daya, serta sektor keuangan.
Di samping itu, industri yang terkait mobilitas dan infrastruktur energi mulai menunjukkan momentum baru seiring tren reshoring rantai pasok.
Sementara IPO sektor teknologi dan kesehatan terus menarik minat investor, didorong oleh kehadiran private equity (PE) dan investor institusional.
Hwee Ling melanjutkan, terlepas dari tantangan geopolitik dan tekanan makroekonomi, pasar IPO Asia Tenggara tetap menunjukkan ketangguhan berkat reformasi regulasi, diversifikasi sektor, dan meningkatnya kepercayaan investor. Kondisi ini menjadi landasan kuat bagi prospek pasar IPO 2026.