Chan Yew Kiang, EY Asean and Singapore IPO Leader mengatakan pasar IPO di Asia Tenggara melemah karena tingginya suku bunga dan tekanan inflasi yang terus berdampak pada tingkat kepercayaan investor dan emiten.
"Lingkungan ekonomi yang penuh tantangan ini telah mendorong perusahaan-perusahaan di kawasan ini untuk mengkalibrasi ulang strategi mereka, dengan memberikan penekanan yang lebih besar pada pencapaian profitabilitas," ungkap dia.
Ketika tekanan inflasi mulai mereda, antisipasi penurunan suku bunga kemungkinan akan menciptakan iklim yang lebih menguntungkan bagi IPO. Kinerja yang kuat dari pasar IPO global akan mendorong perusahaan-perusahaan Asia Tenggara yang selama ini ragu untuk melakukan IPO untuk mengevaluasi kembali posisinya.
Pasar IPO EMEIA mengalami pertumbuhan yang mengesankan di awal tahun, meluncurkan 116 IPO dengan total nilai USD9,5 miliar pada kuartal pertama, masing-masing naik 40% dan 58% YoY. Lonjakan ini disebabkan oleh rata-rata ukuran transaksi IPO yang lebih besar di Eropa dan India, yang memungkinkan EMEIA mempertahankan posisi pertama dalam pangsa pasar IPO global berdasarkan pendapatan sejak kuartal 4 2023.
(SAN)