Meski disebut belum akan diramaikan oleh perusahaan-perusahaan besar, namun Audi memproyeksikan akan banyak perusahaan dari sektor energi baru dan terbarukan (EBT) yang memutuskan untuk melantai di bursa.
Proyeksi itu didasari pada banyaknya perusahaan yang sudah mulai menggeser fokusnya ke bisnis yang berkelanjutan.
“Memang sudah kami perkirakan bahwa akan lebih banyak emiten-emiten EBT yang IPO nanti,” imbuh Audi.
Di sisi lain, untuk mendongkrak pasar IPO di Indonesia pada 2025 mendatang, Deloitte menilai regulator pasar modal dalam negeri perlu ambil peran.
“Regulator pasar modal bisa mengambil langkah-langkah penting untuk lebih meningkatkan daya tarik dan likuiditas pasar, dengan harapan dapat meningkatkan pencatatan saham di tahun 2025,” kata Capital Markets Advisor Deloitte Indonesia, Jasmin Maranan dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.