IDXChannel - Pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Indonesia sepanjang 2024 terbilang sepi.
Pasalnya, hanya 39 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau turun dari tahun lalu yang sebanyak 79 emiten.
Tren IPO tahun ini belum semarak, lantas bagaimana proyeksi tahun depan?
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, sejumlah hal menjadi faktor penggerak perusahaan untuk IPO antara lain kondisi ekonomi makro. Di mana, belakangan ini sudah jarang perusahaan melakukan IPO dengan nilai emisi jumbo.
Menurut Audi, perusahaan saat ini banyak mengantisipasi ketidakpastian global, utamanya di era suku bunga acuan yang masih tinggi. Para pemilik perusahaan disebut menghadapi kekhawatiran bahwa IPO tidak mampu diserap oleh pasar.
“Kami melihat estimasi tahun depan masih akan sama, kami agak ragu akan banyak perusahaan yang IPO dengan nilai emisi jumbo di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga,” kata Audi saat dihubungi IDX Channel, Rabu (27/11/2024).