"Jadi di surat berharga negara positif, di saham negatif, net capital outflownya positif Rp60,67 triliun," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, karena surat berharga masih cukup atraktif dan stabil, ini yang menyebabkan yield masih tetap terjaga baik. SBN 10 tahun untuk local currency, yield berada di 6,74%. Sedangkan SBN global untuk 10 tahun, yield berada di 4,9%.
"Ini adalah suatu hal yang positif pada saat dunia dan negara maju mengadopsi kebijakan higher for longer, dimana yield surat berharga kita baik yang rupiah maupun yang global masih relatif stabil dan tidak terdorong ikut naik sesuai dengan surat berharga di Amerika Serikat," jelasnya.
(DES)