Namun demikian, jelas manajemen, seiring dengan kenaikan berbagai harga komoditas, laba usaha turun 8% menjadi Rp5,88 triliun dari Rp6,36 triliun.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun (yang biasa menjadi acuan investor) sekitar 40% menjadi Rp1,93 triliun dari Rp3,22 triliun dikarenakan rugi kurs yang belum terealisasi yang timbul dari kegiatan pendanaan.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengatakan, di tengah perekonomian global yang melambat, kondisi perekonomian Indonesia relatif baik. ICBP, kata Anthoni, akan terus fokus pada upaya untuk mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas.
“Berbagai inisiatif untuk kegiatan operasional kami di Indonesia maupun luar Indonesia di antaranya dengan memperkuat kepemimpinan kami di pasar melalui investasi secara berkelanjutan pada merek-merek produk, dan memperdalam penetrasi pasar. ICBP juga akan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan manufaktur dan produksinya sera menjaga posisi keuangan yang sehat,” pungkas putera pendiri Grup Salim, Sudono Salim, tersebut. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.