Laba usaha naik 4% menjadi Rp8,83 triliun dari Rp8,49 triliun, dan marjin laba usaha turun menjadi 16,7% dari 17,9%.
Kendati laba usaha naik, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 16% menjadi Rp2,90 triliun dari Rp3,43 triliun karena naiknya rugi selisih kurs yang belum terealisasi dari kegiatan pendanaan.
Sementara, marjin laba bersih emiten Grup Salim tersebut mencapai 5,5% dari 7,3% di periode yang sama tahun sebelumnya. Tapa memperhitungkan non-recurring items dan selisih kurs, core profit meningkat 2% menjadi Rp4,00 triliun dari Rp3,92 triliun.
Kemudian, ICBP membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 16% menjadi Rp32,59 triliun dibandingkan Rp28,20 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan kenaikan tersebut, ICBP membukukan marjin laba usaha yang sehat, yaitu sebesar 18,0%.