Dari sisi persediaan, pasar mencermati kabar dari National Oil Corporation (NOC) Libya, yang melaporkan adanya penambahan produksi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam dua minggu terakhir.
Sementara itu, Uni Eropa pada pekan lalu menyatakan akan mengizinkan perusahaan milik Rusia untuk mengirim minyak ke negara-negara berkembang, di luar dari sanksi yang disepakati oleh anggota mereka pada pekan lalu yang bertujuan membatasi risiko keamanan energi global.
Namun pada hari Jumat (22/7), Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina menegaskan Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang masih mengenakan batasan harga terhadap Kremlin. (TYO)