"Stakeholders global memang mulai melihat Indonesia, bagaimana negeri ini mampu menjalankan sustainability keuangan. Kemudian aspek-aspek ESGnya, jadi memang (kerjasama) ini juga merupakan sosialisasi ESG di Indonesia," terang Irma.
Sebagai catatan, Pefindo dan S&P Global Ratings (SPGR) baru saja mengadakan seminar bersama pada Selasa (30/5). Keduanya berdialog ihwal kondisi peringkat kredit korporasi di Indonesia maupun regional.
Terdapat komparasi kondisi perusahaan sebelum pandemi dan setelahnya yang dapat menjadi gambaran keduanya dalam membaca risiko kredit korporasi.
Memiliki tema 'Credit Spotlight: Indonesia Stays The Course As Global Uncertainties Rise' dengan tiga sesi, SPGR juga memberikan pandangan mengenai Sustainable Finance di Asia, sekaligus outlook-nya di masa depan.
"Tema ini memang menarik, karena S&P Global Ratings ini kan harus independen, mereka menilai souvereign credit di Asia Tenggara dan secara khusus untuk Indonesia," tandas Irma.
(FRI)