Peraturan yang direvisi juga memperluas penggunaan valas untuk pembayaran pinjaman, termasuk kebutuhan modal kerja, serta mencabut pembatasan penggunaan valas untuk pengadaan barang tertentu.
Laba emiten batu bara diproyeksi tergerus
Stockbit dalam risetnya, Senin (8/12/2025) menilai bahwa bea ekspor baru berpotensi memberikan tekanan signifikan terhadap kinerja emiten batu bara, terutama perusahaan yang sangat bergantung pada ekspor dan memiliki produk batu bara berkalori tinggi.
Berdasarkan estimasi awal, penurunan laba bersih 2026 diperkirakan mencapai 7-27 persen. Di mana skenario penurunan terdalam sebesar 27 persen berlaku bagi PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan porsi ekspor tinggi dan tarif bea terbesar 5 persen.
Skenario paling ringan 7 persen berlaku bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang memiliki porsi ekspor lebih kecil.
Stockbit menegaskan, proyeksi tersebut masih dapat berubah, tergantung detail akhir regulasi, dinamika harga batu bara, serta strategi masing-masing emiten ke depan.