ADHI juga baru saja melakukan pelunasan jatuh tempo obligasi total sebesar Rp289,6 miliar yang telah jatuh tempo pada 18 November 2023.
Adapun kontrak baru perseroan terus tumbuh menjelang akhir tahun. Hingga Oktober 2023, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp30,3 Triliun.
Jumlah tersebut naik sebesar 58 persen dibandingkan perolehan kontrak Oktober 2022 sebesar Rp19,1 Triliun. Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI hingga Oktober 2023, di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTMG) di Sumbawa dan Tobelo, dan Pabrik Pupuk PUSRI 3B.
"Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi pemerintah, ADHI juga secara selektif menangkap peluang sektor konstruksi lainnya antara lain dengan manfaatkan peluang market konstruksi yang berbasis sektor lingkungan untuk mendukung target komitmen Pemerintah Indonesia dalam transisi hijau," tuturnya.
(RNA)