Sebelumnya, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.35 WIB, saham CBRE turun tajam 7,54 persen ke level Rp1.165 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp98,97 miliar.
Dengan masuknya Hilong 106 sebagai aset produktif, CBRE berpotensi mencatat kenaikan total aset dan pendapatan melalui peluang kontrak offshore bernilai besar. Total aset CBRE meningkat signifikan melonjak dari Rp328 miliar menjadi sekitar Rp1,94 triliun, yang akan tercermin dalam laporan keuangan kuartal IV-2025.
Namun ekspansi agresif ini dibarengi peningkatan kewajiban, terutama dari sisi pembiayaan, yang dapat mendorong Debt to Equity Ratio (DER) berada pada level lebih tinggi.
Dengan selesainya akuisisi Hilong 106 dan potensi kontrak kerja sama baru yang sedang dalam tahap pembahasan, CBRE optimistis performa keuangan akan berbalik arah pada kuartal IV-2025 dan berlanjut positif pada tahun 2026.
(Shifa Nurhaliza Putri)