CMPP menempati peringkat ke-8 dalam daftar Top 10 Low-Cost Carriers in the World versi Cirium On-Time Performance Review, berkat tingkat ketepatan waktu yang tinggi.
Sebagian besar pendapatan AirAsia berasal dari operasi penerbangan, di mana penjualan tiket menyumbang Rp6,73 triliun, sementara pendapatan dari bagasi, layanan penerbangan, kargo, dan charter mencapai Rp1,21 triliun.
Adapun penyebab utamanya kerugian perseroan yakni selisih kurs yang mencapai Rp580 miliar, atau sekitar 38 persen dari total kerugian.
Tanpa rugi selisih kurs, hasil operasional sebenarnya menunjukkan perbaikan keuntungan sebesar 23 persen dibandingkan 2023.
Memasuki 2025, AirAsia berencana memperluas rute internasional, terutama ke Australia, serta meningkatkan konektivitas domestik.