"Sudah terutilisasi penuh sejak bulan pertama produksi," tutur Haryanto.
Saat ini IMPC tengah berencana menggandakan kapasitas mesin plafon uPVC pada triwulan II tahun depan, yang akan ditempatkan di pabrik Gaharu. Rencana ekspansi tersebut merupakan kelanjutan dari pengembangan bertahap yang telah dicanangkan pada paparan publik tahunan ini.
"Pasar menerima baik produk plafon kami. Kami meluncurkan dua merek sekaligus untuk menjangkau seluruh segmen pasar di Indonesia. Kami berencana menambah mesin lagi di pabrik baru kami yang akan berlokasi di KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), Jawa Tengah, di tahap ketiga. Diperkirakan pada triwulan IV-2023 sudah bisa mulai beroperasi," tutur Haryanto.
Rencana peningkatan kapasitas pabrik tidak berhenti sampai di situ. IMPCS disebut Haryanto juga akan menambahkan kapasitas mesin atap uPVC di Rungkut, Jawa Timur, berkisar 25 persen sebelum akhir 2022.
Sementara, pada 7 November 2022 ini perusahaan bakal segera menggalang dana segar melalui skema Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Sebanyak 100 juta lembar saham baru akan diterbitkan, atau sebanyak 2,07 persen dari keseluruhan saham perusahaan, dengan harga Rp3.250 per saham. Langkah korporasi itu akan menghasilkan dana segar bagi perusahaan sebesar Rp325 miliar, sekaligus menambah jumlah saham beredar IMPC menjadi 4,94 miliar.