“Selama semester I-2024 ini, kami melihat adanya banyak hari libur dan cuti panjang terutama di masa Lebaran 2024 yang tentunya mempengaruhi distribusi kami,” kata Billy di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Billy menuturkan, pihaknya menyiapkan beragam strategi menyongsong paruh kedua tahun ini, salah satunya dengan digitalisasi.
Jawa masih menjadi tulang punggung penjualan VICI senilai Rp628,08 miliar, sementara luar Jawa senilai Rp295,53 miliar. Adapun pasar ekspor menyerap pemasukan senilai Rp1,63 miliar.
Secara umum pos neraca tak banyak berubah. Modal hingga utang tumbuh di bawah 6 persen, membuat aset VICI akhir Juni menembus Rp1,2 triliun. Sementara kas berbalik positif menjadi Rp11 miliar.
(DESI ANGRIANI)