sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penerbitan Green dan Social Bond Tembus Rp36 Triliun per Mei 2025

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
02/06/2025 15:13 WIB
Namun, kontribusi instrumen hijau berbasis keberlanjutan/sustainability ini dinilai masih relatif kecil dibandingkan obligasi konvensional .
Penerbitan Green dan Social Bond Tembus Rp36 Triliun per Mei 2025 (Foto: Inews Media Group)
Penerbitan Green dan Social Bond Tembus Rp36 Triliun per Mei 2025 (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penerbitan obligasi/sukuk berkelanjutan meliputi green bond dan social bond mencapai Rp36 triliun hingga awal Mei 2025. 

Namun, kontribusi instrumen hijau berbasis keberlanjutan/sustainability ini dinilai masih relatif kecil dibandingkan obligasi konvensional atau non-keberlanjutan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menjelaskan, angka tersebut berasal dari 22 penawaran umum yang berlangsung sejak 2022 hingga 8 Mei 2025. 

“Nilai emisi EBUS Berkelanjutan sekitar Rp36 triliun. Memang masih kecil dibanding penerbitan obligasi non-keberlanjutan, tapi ini menunjukkan tren yang mulai tumbuh,” ujar Inarno dalam keterangan tertulis RDKB April 2025, Senin (2/6/2025).

Jenis efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) yang diterbitkan meliputi green bond, social bond, dan sustainability bond.

Menurutnya, peningkatan kesadaran terhadap isu-isu ESG di Indonesia diharapkan dapat menjadi pendorong bagi lebih banyak perusahaan untuk menerbitkan instrumen hijau.

“Diharapkan jumlah penerbit dan nilai penerbitan obligasi berkelanjutan di Indonesia akan terus meningkat,” tutur dia.

Sebagai informasi, landasan hukum penerbitan obligasi ESG di Indonesia telah diperkuat melalui POJK No.18 tahun 2023. Regulasi ini memperluas cakupan POJK sebelumnya dengan memasukkan kategori social bond dan sustainability bond sebagai bagian dari EBUS berkelanjutan.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement