sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Penjualan Kuartal I-2023 Ungguli Pra Pandemi, ASII-DRMA Cetak Kinerja Moncer

Market news editor Melati Kristina - Riset
27/04/2023 14:42 WIB
Penjualan otomotif pada kuartal I-2023 ungguli masa pra pandemi, dua emiten otomotif Astra (ASII) dan Dharma Polimetal (DRMA) cetak kinerja moncer.
Penjualan Kuartal I-2023 Ungguli Pra Pandemi, ASII-DRMA Cetak Kinerja Moncer. (Foto: MNC Media)
Penjualan Kuartal I-2023 Ungguli Pra Pandemi, ASII-DRMA Cetak Kinerja Moncer. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sektor otomotif Tanah Air mencatatkan penjualan solid pada kuartal I-2023 hingga mengungguli pendapatan pada masa pra pandemi.

Dua pemain otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) turut cetak kinerja moncer.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia bertajuk “Automotif Sector: 1Q23 Auto Sales” yang dirilis pada Selasa (18/4), penjualan kendaraan roda dua (2W) sepanjang Maret 2023 mencapai 633,15 ribu unit atau bertumbuh hingga 40,5 persen secara year on year (yoy).

“Angka tersebut membantu meningkatkan penjualan di kuartal I-2023 menjadi 1,8 juta unit atau melesat 44,5 persen secara yoy, unggul 8,5 persen dibanding penjualan pada masa pra pandemi, yakni pada kuartal I-2019,” tulis riset tersebut.

Setali tiga uang, penjualan kendaraan roda empat (4W) juga meningkat menjadi 282,12 unit pada kuartal I-2023, atau tumbuh hingga 7 persen yoy, yang mana lebih unggul 10,9 persen daripada kuartal I-2019.

“Kami merevisi proyeksi penjualan otomotif  2W pada tahun 2023 menjadi 5,8 juta unit dari sebelumnya, yakni 5,5 juta unit dan mempertahankan penjualan 4W di 1 juta unit,” tulis Samuel Sekuritas.

Di samping itu, subsidi bagi pembelian kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) untuk 2W dan 4W bakal mendorong kinerja sektor otomotif kedepannya.

Samuel Sekuritas menyebutkan, pemerintah mulai memberikan subsidi untuk pembelian EV 2W seharga Rp7 juta/unit sejak 20 Maret 2023.

Adapun, saat ini, subsidi tersebut hanya diberikan untuk pembelian 13 tipe EV 2W dari 8 pabrikan, mencakup Gesits, Selis, Volta, United, Smoot, Viar, Rakata, dan Polytron.

Sedangkan, pada 1 April lalu, pemerintah resmi memberlakukan pemotongan PPN untuk EV 4W dai 11 persen menjadi 1 persen. Rencananya, pemotongan tersebut hanya diberikan untuk pembelian Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air.

DRMA hingga ASII Catatkan Kinerja Moncer

Melejitnya penjualan EV pada periode ini tentunya menguntungkan bagi pemain otomotif, seperti DRMA hingga ASII.

Sebagaimana disinggung dalam riset di atas, DRMA menjadi pilihan utama Samuel Sekuritas untuk sektor ini didorong prospek pengembangan EV oleh emiten ini kedepannya.

Menurut Samuel Sekuritas, DRMA bakal membuka pabrik 4W baru yang akan memproduksi komponen-komponen otomotif.

Di samping itu, DRMA juga tengah memasuki industri EV melalui lokalisasi komponen untuk EV hingga stasiun pengisian baterai.

“DRMA juga telah mengakuisisi 72,75 persen saham PT Trimitra Chitrahasta yang akan menambah pendapatan emiten ini,” tulis riset tersebut.

Informasi saja, pada 2022 lalu, DRMA mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,9 triliun dengan pertumbuhan sebesar 34,1 persen yoy. Sementara, laba bersih emiten juga melejit hingga 89,1 persen menjadi Rp394 miliar, yang mencetak rekor pendapatan tertinggi emiten ini.

Di sisi lain, pemimpin pasar, ASII juga mencatatkan kinerja moncer pada periode ini. Samuel Sekuritas mencatat, penjualan 4W ASII tumbuh hingga 5,6 persen yoy menjadi 150 ribu unit, mengalahkan pendapatan pra pandemi.

Adapun, merek Toyota dan Daihatsu masing-masing naik sebesar 5,8 persen dan 6,9 persen secara yoy, yang berkontribusi sebesar 57,2 persen dan 36,2 persen dari penjualan 4W emiten ini.

Sementara penjualan Hyundai dan Honda juga mengalami pertumbuhan penjualan pada kuartal I-2023.

Menurut Samuel Sekuritas, Hyundai juga membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 80,8 persen pada periode ini yang meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 3,7 persen di kuartal I-2023.

Sementara, Honda turut melaporkan pertumbuhan penjualan sebesar 33,4 persen pada kuartal I-2023 yang mendongkrak pangsa pasarnya dari 13,4 persen pada kuartal I-2022 menjadi 16,7 persen pada kuartal I-2023.

Sedangkan, menurut laporan Macquarie pada Senin (24/4), selain ditopang oleh sektor otomotif, pendapatan ASII yang solid pada kuartal I-2023 turut disumbang oleh segmen jasa keuangan dan alat berat.

Tercatat, pendapatan dari segmen otomotif naik sebesar 36 persen pada periode ini, disusul oleh segmen jasa keuangan dan alat berat masing-masing sebesar 26 persen dan 27 persen.

“Pendapatan dari sektor otomotif pada periode ini merupakan yang tertinggi sejak kuartal I-2017 lalu, didukung oleh penjualan 4W dan 2W yang kuat,” kata Macquarie.

Dengan demikian, Macquarie memberikan rating outperform bagi ASII dengan mempertimbangkan peluncuran EV 2W pada semester II-2023 mendatang yang akan menjadi katalis positif untuk saham emiten ini.

Selain membukukan kinerja keuangan moncer pada kuartal I-2023, baik ASII maupun DRMA turut mencatatkan kinerja saham yang melejit sepanjang tahun 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I, Kamis (27/4), saham ASII naik hingga 17,11 persen secara year to date (YTD). Bahkan, saham DRMA melambung hingga 66,67 persen sepanjang tahun 2023.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement