Informasi saja, pada 2022 lalu, DRMA mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,9 triliun dengan pertumbuhan sebesar 34,1 persen yoy. Sementara, laba bersih emiten juga melejit hingga 89,1 persen menjadi Rp394 miliar, yang mencetak rekor pendapatan tertinggi emiten ini.
Di sisi lain, pemimpin pasar, ASII juga mencatatkan kinerja moncer pada periode ini. Samuel Sekuritas mencatat, penjualan 4W ASII tumbuh hingga 5,6 persen yoy menjadi 150 ribu unit, mengalahkan pendapatan pra pandemi.
Adapun, merek Toyota dan Daihatsu masing-masing naik sebesar 5,8 persen dan 6,9 persen secara yoy, yang berkontribusi sebesar 57,2 persen dan 36,2 persen dari penjualan 4W emiten ini.
Sementara penjualan Hyundai dan Honda juga mengalami pertumbuhan penjualan pada kuartal I-2023.
Menurut Samuel Sekuritas, Hyundai juga membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 80,8 persen pada periode ini yang meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 3,7 persen di kuartal I-2023.
Sementara, Honda turut melaporkan pertumbuhan penjualan sebesar 33,4 persen pada kuartal I-2023 yang mendongkrak pangsa pasarnya dari 13,4 persen pada kuartal I-2022 menjadi 16,7 persen pada kuartal I-2023.
Sedangkan, menurut laporan Macquarie pada Senin (24/4), selain ditopang oleh sektor otomotif, pendapatan ASII yang solid pada kuartal I-2023 turut disumbang oleh segmen jasa keuangan dan alat berat.
Tercatat, pendapatan dari segmen otomotif naik sebesar 36 persen pada periode ini, disusul oleh segmen jasa keuangan dan alat berat masing-masing sebesar 26 persen dan 27 persen.
“Pendapatan dari sektor otomotif pada periode ini merupakan yang tertinggi sejak kuartal I-2017 lalu, didukung oleh penjualan 4W dan 2W yang kuat,” kata Macquarie.
Dengan demikian, Macquarie memberikan rating outperform bagi ASII dengan mempertimbangkan peluncuran EV 2W pada semester II-2023 mendatang yang akan menjadi katalis positif untuk saham emiten ini.
Selain membukukan kinerja keuangan moncer pada kuartal I-2023, baik ASII maupun DRMA turut mencatatkan kinerja saham yang melejit sepanjang tahun 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I, Kamis (27/4), saham ASII naik hingga 17,11 persen secara year to date (YTD). Bahkan, saham DRMA melambung hingga 66,67 persen sepanjang tahun 2023.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.