Adapun liabilitas jangka pendek perseroan mengalami kenaikan sebesar Ro219,9 miliar atau 24,04 persen dari periode sama 2020. Kenaikan didorong oleh utang bank (Rp152,79 miliar), utang usaha pihak ketiga (Rp97,92 miliar), utang pajak (Rp1,96 miliar), beban akrual (Rp1,85 miliar), dan liabilitas jangka pendek (Rp2,27 miliar).
Sedangkan utang usaha pihak berelasi dan utang lain-lain pihak berelasi masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp3,13 miliar dan Rp34,45 miliar.
Liabilitas jangka panjang perseroan mengalami penurunan 4,70 persen atau Rp1,35 miliar, sehingga secara keseluruhan kenaikan total liabilitas perseroan sebesar Rp217,84 miliar atau naik 23,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
(IND)