IDXChannel – Emiten grup Adaro mengumumkan kinerjanya sepanjang 2024. Empat perusahaan tercatat dari grup ini memiliki kinerja yang beragam di sepanjang tahun lalu.
Salah satunya adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember lalu. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar USD1,21 miliar atau 5,9 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar USD1,14 miliar. Pertumbuhan laba bersih AADI selama 2024 utamanya didorong oleh kenaikan pendapatan lain–lain sebesar 30 kali lipat menjadi USD339 juta, seiring keuntungan USD322,9 juta dari penjualan kepemilikan di PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
Dari sisi operasional, pendapatan AADI turun 10,1 persen tahun ke tahun (yoy) selama 2024. Ini seiring dengan penurunan harga jual rata–rata (ASP) sebesar 16,5 persen secara tahunan, meski volume penjualan tumbuh 7,4 persen secara tahunan. Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan selama 2024 turun 8 persen yoy, sehingga margin laba kotor turun ke level 27,6 persen.
Berikutnya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar USD1,38 miliar sepanjang tahun lalu atau turun 15,9 persen dibandingkan dengan 2023 yang mencapai USD1,64 miliar. Capaian dikatakan sejalan dengan ekspektasi konsensus.
“Melemahnya laba bersih disebabkan oleh penurunan pendapatan dari operasi yang dihentikan seiring hilangnya pengendalian di AADI yang di–spin–off pada Desember 2024,” tulis Stockbit Sekuritas dalam risetnya, dikutip pada Sabtu (8/3/2025).
Untuk tahun buku 2024, ADRO masih mengakui pendapatan dari AADI hingga 6 Desember 2024. Dengan mengecualikan laba dari AADI, maka laba bersih ADRO dari operasi yang masih berlanjut hanya turun 2,4 persen yoy.
Secara operasional, ADRO mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 2,7 persen selama 2024, yang utamanya disebabkan oleh penurunan pendapatan segmen jasa pertambangan. Sementara itu dari sisi biaya, peningkatan beban usaha sebesar 49,4 persen menyebabkan margin laba usaha menyusut ke level 35,3 persen.
Sementara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan laba bersih sebesar USD105 juta pada kuartal IV-2024. Angka itu naik 25,8 persen secara kuartalan dan turun 45,1 persen secara tahunan, sehingga laba bersih tahun lalu mencapai USD437 juta.
Kenaikan laba bersih secara kuartalan pada kuartal IV-2024 disebabkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 33,9 persen, didukung peningkatan volume sebesar 50,8 persen di tengah penurunan ASP sebesar 11,2 persen. Di sisi lain, lonjakan beban pokok pendapatan 35 persen dan beban usaha 69,5 persen menyebabkan margin laba usaha turun ke level 41,5 persen pada kuartal IV tahun lalu.
Stockbit Sekuritas menyatakan, untuk 2025, selain dipengaruhi fluktuasi harga batu bara, kinerja grup Adaro juga akan dipengaruhi oleh volume penjualan dan stripping ratio. Berdasarkan guidance, kinerja AADI berpotensi mengalami penurunan seiring target penjualan yang lebih rendah dari realisasi 2024 di tengah target stripping ratio yang stabil.
“Sementara itu, kinerja ADMR dan ADRO berpotensi stabil atau hanya sedikit melemah seiring potensi kenaikan volume penjualan di tengah tren pelemahan harga batu bara metalurgi,” bunyi riset tersebut.
(Ahmad Islamy Jamil)