sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perketat IPO, BEI Ungkap Alasan Calon Emiten Ditolak Masuk Bursa

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
18/10/2024 06:08 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperketat seleksi calon emiten yang akan IPO.
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperketat seleksi calon emiten yang akan IPO. (Foto: MNC Media)
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperketat seleksi calon emiten yang akan IPO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperketat seleksi calon emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Banyak calon emiten yang ditolak dengan berbagai alasan.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, regulator melakukan evaluasi secara ketat terhadap calon perusahaan tercatat yang mengajukan IPO. Dia menegaskan tak semua perusahaan diterima untuk melanjutkan proses pendaftaran.

Iman menjelaskan, banyak faktor yang menjadi alasan BEI menolak calon emiten karena dianggap tidak layak menjadi perusahaan terbuka. Dia mencontohkan, bursa pernah menolak calon emiten karena manajemen dianggap tidak kapabel.

“Bagi bursa, kriterianya tidak semata-mata (calon emiten) tidak laba, kami menolak perusahaan bukan karena nggak laba, tapi komisaris dan direksi nggak mengerti tugasnya,” kata Iman di Gedung BEI, Jakarta dikutip Jumat (18/10/2024).

Sebagai informasi, soal laba, BEI memberikan fleksibilitas soal emiten yang hendak IPO. Bagi calon emiten yang masuk papan utama, harus mencatat laba atau keuntungan dalam satu tahun terakhir sementara yang masuk papan pengembangan tidak harus membukukan laba, namun harus meraih laba berdasarkan proyeksi keuangan pada akhir tahun kedua.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna sebelumnya mengatakan, bursa menolak banyak calon emiten yang mengajukan IPO. Salah satu alasan yang sering disampaikan yakni soal keberlanjutan usaha (going concern) dari perusahaan tersebut.

“Saat ini relatif sekitar 40 persen yang ditolak oleh bursa, karena kami melakukan evaluasi dengan saksama,” ujar Nyoman. 

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement