Fasilitas pembiayaan ini, menurut Donny, disiapkan dengan pagu per toko mulai dari Rp2 juta hingga Rp200 miliar. Produk yang ditawarkan antara lain Kredit Usaha Mikro Talangan Pembelian (KUM-TP) dari Bank Mandiri, Mandiri eBiz Financing, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri, BRI Retail Financing yang terbentuk dari Ekosistem Value Chain melalui platform CBM BRI, BNI Wira Usaha dan LinkAja Modalin melalui platform Mitra LinkAja.
“Sinergi antara SIG dengan mitra institusi fintech (financial technology) ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak, serta mendukung digitalisasi rantai pasok dan kelangsungan bisnis retailer jaringan SIG," tutur Donny.
Dalam pelaksanaannya, Donny menjelaskan, fasilitas pembiayaan ini akan diimplementasikan berdasarkan karakter usaha dan kapasitas pembelian toko. Selanjutnya pada tahap pengembangan, semua transaksi dan pembiayaan akan difasilitasi teknologi melalui platform AksesToko dari SMGR dan ekosistem digital Telkomsel.
Terdapat dua model pembiayaan yang dapat dipilih oleh para retailer, yaitu pembiayaan berdasarkan invoice pembelian produk dan pembiayaan berdasarkan kebutuhan dana tunai ketika retailer akan melakukan pembayaran kepada sub distributor.
Ke depan, menurut Donny, fasilitas retailer financing ini selanjutnya bakal diberikan kepada 70.000 toko bangunan yang masuk dalam jaringan penjualan SIG, yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.