Namun demikian, per September 2023, beban pokok pendapatan yang juga meningkat signifikan menjadi Rp3,7 triliun, dibandingkan Rp2,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menyebabkan laba bersih perseroan mengalami penurunan menjadi Rp4,70 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp72,48 miliar.
“Kondisi pasar tepung terigu yang sedang penuh tantangan karena penurunan harga yang cukup signifikan akibat dari turunnya harga bahan baku gandum di pasar dunia, turut menekan perolehan laba perseroan,” imbuh Indra.
Di sisi lain, TRGU berhasil meningkatkan efisiensi hingga bisa menurunkan total biaya operasional sebesar 12,3% menjadi Rp86,4 miliar, sehingga operasional perseroan lebih efisien dan optimal.
(YNA)