Selain itu, ECB juga menegaskan bahwa meski mengalami kerugian yang menghabiskan seluruh modalnya, bank sentral secara umum masih tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini, disebut ECB, sudah pernah terjadi dalam beberapa dekade di sejumlah negara, seperti Jerman.
Namun, ECB juga mengatakan bahwa hal itu harus tetap dikapitalisasi dengan baik untuk melindungi independensinya dari pemerintah dan kredibilitasnya sebagai pejuang inflasi.
Di lain pihak, pemerintah negara Kawasan Euro juga diklaim sangat diuntungkan dari kebijakan longgar ECB, baik melalui biaya pinjaman yang lebih rendah maupun melalui dividen yang dibayarkan oleh bank sentral nasional mereka. Yang itu berarti bahwa mereka dapat diharapkan mengembalikan sejumlah uang.
"Penting untuk diingat bahwa bank sentral tidak seperti perusahaan biasa. Mereka dapat kehilangan uang dan tetap beroperasi secara efektif. Tapi tetap saja, prinsip kemandirian finansial menyiratkan bahwa bank sentral nasional pada akhirnya harus selalu memiliki modal yang cukup," tegas ECB. (TSA)
Penulis: Hafiz Habibie