sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PGN (PGAS) Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi di 2025 Demi Tekan Impor Energi

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
06/03/2025 19:49 WIB
PGN (PGAS) berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi untuk memperkuat hilirisasi migas dan ketahanan energi nasional.
PGN (PGAS) Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi di 2025 Demi Tekan Impor Energi. (Foto: MNC Media)
PGN (PGAS) Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi di 2025 Demi Tekan Impor Energi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi untuk memperkuat hilirisasi migas dan ketahanan energi nasional.

Hal itu sejalan dengan strategi pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor energi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyampaikan pentingnya peran gas bumi dalam hilirasi migas untuk mengurangi ketergantungan impor energi dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi.

Perseroan menjawab hal ini dengan program strategis pengembangan gas bumi.

“Kami terus membangun pipa transmisi dan distribusi gas bumi untuk konektivitas antar wilayah dan meningkatkan akses gas bumi bagi pengguna baru. Dengan adanya potensi demand yang cukup besar di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur, salah satunya dari smelter, maka infrastruktur beyond pipeline turut dikembangkan,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025). 

Salah satu bentuk infrastruktur beyond pipeline yang tengah dikerjakan yaitu terminal Penerima LNG dan LNG Hub untuk membawa LNG dari Lapangan baru di wilayah timur Indonesia. Infrastruktur ini juga berperan meningkatkan storage LNG, sehingga bisa meningkatkan ketahanan suplai gas.

“Kami memetakan canvassing market dan ada kawasan industri yang sangat memungkinkan untuk dipasok dengan LNG di wilayah Indonesia bagian tengah-timur. PGN siap berkolaborasi dengan industri dalam penyediaan energi yang efektif dan efisien,” ujar Rosa.

Tak hanya menambah nilai ekonomi di industri, PGN mendukung penuh untuk pengurangan impor LPG melalui pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas).

Sepanjang 2025, PGN akan membangun jargas sebanyak 200.000 Sambungan Rumah (SR). Secara makro, pemanfaatan gas bumi melalui jargas berpotensi mengurangi impor LPG hingga 100.000 metrik ton dan menghemat subsidi energi hingga Rp672 miliar per 1 juta sambungan.

“Kami juga menggiatkan pemanfaatan limbah kelapa sawit atau POME untuk diubah menjadi Biomethane. Lokasi proyek Biomethane berada di Sumatera, di mana biomethane yang setara dengan gas bumi akan diinjeksikan pada jaringan pipa eksisting. Proyek ini menjadi peluang untuk pertumbuhan energi hijau ke depan,” tutur Rosa.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement