sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PHK Bayangi Gudang Garam (GGRM), Laba Susut dan Saham Jeblok

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
07/09/2025 11:08 WIB
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali menjadi sorotan setelah beredar kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di pabrik rokok miliknya.
PHK Bayangi Gudang Garam (GGRM), Laba Susut dan Saham Jeblok. (Foto: Gudang Garam)
PHK Bayangi Gudang Garam (GGRM), Laba Susut dan Saham Jeblok. (Foto: Gudang Garam)

Namun, sejak saat itu, laba bersih mengalami penurunan yang signifikan. Pada 2020 masih mampu membukukan Rp7,65 triliun, lalu turun menjadi Rp5,61 triliun di 2021, bahkan sempat menyusut ke Rp2,78 triliun pada 2022.

Meski sedikit pulih menjadi Rp5,33 triliun pada 2023, laba bersih kembali merosot tajam ke Rp981 miliar pada 2024. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kinerja terbaru, pada periode 6 bulan pertama di 2025, angka penjualan turun 11,4 persen menjadi Rp44,36 triliun dari sebelumnya Rp50,01 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp117,16 miliar, menyusut signifikan hingga 87 persen.

Saham Merosot

Saham GGRM terus meluncur turun sejak puncaknya pada 2019 di kisaran Rp100.975. Kini, hingga 5 September 2025, harga saham berada di sekitar Rp8.800 atau anjlok lebih dari 91 persen.

Penurunan harga saham GGRM selama satu dekade terakhir tidak hanya mencerminkan kinerja laba yang tergerus, tetapi juga perubahan fundamental dalam industri rokok di Indonesia. Dari saham unggulan (blue chip), kini GGRM turun ke bawah Rp10.000, menandakan hilangnya kepercayaan pasar akibat prospek yang makin berat. (Lihat grafik di bawah ini.)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement