IDXChannel - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China diprediksi segera berakhir seiring pertemuan Xi Jinping dan Trump di G20, Osaka, jepang. Polemik yang telah berlangsung cukup lama ini dianggap sebagai pengganggu kestabilan ekonomi dunia.
Namun siapa sangka perang dagang justru jadi berkah tersendiri bagi pengusaha Indonesia. PT Golden Flower Tbk yang berkode emiten POLU ini adalah perusahaan produsen produk original (OEM) di sektor garmen mengungkapkan perang dagang memberikan pengaruh positif bagi bisnis mereka.
“Banyak produksi China yang tidak bisa (langsung) ekspor ke Amerika, harus lewat Indonesia. Dan juga yang menggembirakan tarif impor amerika, biaya masuknya dinaikkan,” jelas Po Sun Kok Presiden Komisaris POLU.
Menurutnya, China dan Vietnam bukan lagi negara pemasok paling murah tarif bea cukainya dan sudah sama dengan Indonesia. Meskipun demikian, Ia menuturkan Indonesia kini mengungguli kompetitornya karena pengalaman produksi merek premium global yang sudah lebih lama.
AS memang merupakan negara tujuan ekspor GF terbesar mencapai 85% dari total produksi. Sisanya adalah Australia, Afrika Selatan, Kanada, Eropa, dan Asia.