"Kimia Farma dan seluruh anak usahanya diaudit oleh KAP secara independen. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pemegang saham dan stakeholder atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan audited tahun 2023,” ungkap David.
Pada 2023, terdapat beberapa kondisi yang turut memberikan pengaruh pada penurunan laba KAEF, yaitu inefisiensi operasional dan tingginya nilai Harga Pokok Penjualan (HPP).
Salah satu penyebab inefisiensi operasional adalah karena kapasitas 10 pabrik yang dimiliki tidak sejalan dengan pemenuhan kebutuhan bisnis Perseroan.
Sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, Perseroan merencanakan akan melakukan optimalisasi fasilitas produksi melalui penataan 10 pabrik menjadi 5 pabrik.
Harga Pokok Penjualan (HPP) tahun 2023 sebesar Rp6,8 triliun, naik 25,8 persen secara tahunan (Year-on-Year/ YoY). Kenaikan HPP sebesar 25,8 persen, masih lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan penjualan yang hanya sebesar 7,93 persen.