"Selain itu, perseroan juga memiliki opsi mitigasi lainnya melalui pendanaan alternatif, seperti pinjaman bank, yang akan dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi pasar yang terbaik bagi perseroan termasuk waktu pelaksanaan, total nilai pinjaman, jatuh tempo, dan bunga," tuturnya.
Dia juga berkeyakinan POWR masih memiliki kas yang cukup untuk membayar sisa utang jatuh tempo (bullet payment) jika rencana ini tak disetujui. Hingga 30 September 2024, POWR tercatat memiliki kas dan setara kas USD150 juta dan investasi USD312 juta. Sementara utang pokok plus bunga hingga 2026 sekitar USD568 juta dengan rincian utang pokok USD500 juta dan beban bunga USD68 juta.
(Rahmat Fiansyah)