IDXChannel - PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana menerbitkan surat utang (notes) maksimal USD500 juta. Penerbitan surat utang itu dilakukan untuk melunasi surat utang (refinancing) yang jatuh tempo pada 2026.
Dalam penerbitan notes itu, POWR menetapkan bunga maksimal 7 persen per tahun, lebih tinggi daripada notes yang lama sebesar 4,95 persen per tahun. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan soal alasan POWR menerbitkan surat utang baru dengan bunga lebih tinggi yang bakal menambah beban keuangan.
Direktur Keuangan POWR, Christanto Pranata beralasan, perseroan memiliki beberapa pertimbangan untuk melakukan refinancing surat utang lama. Salah satunya agar kemampuan likuiditas perseroan meningkat.
Selain itu, kata dia, POWR selama ini cukup rajin menerbitkan surat utang di pasar internasional sejak 2010. Penerbitan surat utang sebelumnya dilakukan pada 2010, 2012, dan 2016 di Bursa Efek Singapura.
"Rencana penerbitan surat utang (notes) akan memungkinkan fleksibilitas struktur pembiayaan dengan jangka waktu yang dapat disesuaikan dan tingkat bunga yang lebih kompetitif," katanya lewat surat jawaban kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/11/2024).