"PPRE berhasil meningkatkan Laba Bersih Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar 91 persen YoY, menjadi Rp35,9 miliar di kuartal II-2021, dari Rp18,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, bahkan berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp463 miliar. Di samping masih memiliki ruang untuk melakukan leveraging yang cukup besar, mengingat rasio net debt to equity masih di 0,78X," ucapnya.
Benny menuturkan, di samping keberhasilan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, perbankan tertarik pada rencana bisnis PP Presisi yang akan menjadikan lini bisnis jasa pertambangan sebagai salah satu mitigasi risiko bisnis konstruksi sekaligus sebagai sumber recurring income yang akan berkontribusi besar pada kinerja Perseroan di masa depan.
"Hal inilah mendorong Bank DKI memberikan fasilitas perbankan kepada PP Presisi, yang akan digunakan sebagai alternatif fasilitas pembiayaan dan jaminan keamanan pembayaran sebagai kontraktor jasa pertambangan nikel," jelasnya.
(SANDY)