Mengutip Kontan, Direktur Utama PPRE Rully Noviandar mengatakan perolehan kontrak baru selaras dengan bisnis perseroan pada sektor jasa pertambangan sebagai kontraktor jasa pertambangan.
Hingga November 2022, perolehan jasa kontrak baru mendominasi perolehan kontrak baru sebesar 59%. Lalu civil work 38% dan lini bisnis supporting yaitu production plant, structure work dan rental equipment sebesar 3%.
Selain itu, competitiveness perseroan juga meningkat dengan perolehan kontrak eksternal sebesar 93% dan internal 7%. Pencapaian kontrak baru meningkatkan optimisme PPRE di masa mendatang. Hingga September 2022, PPRE meraup pendapatan Rp2,6 triliun.
Pendapatan ini meningkat 40,1% secara tahunan dari sebesar Rp1,8 triliun pada kuartal III 2021. Alhasil PPRE mencetak laba bersih Rp144,5 miliar atau naik 34,5% jika dibanding kuartal III 2021 sebesar Rp104,5 miliar.
(DES)