IDXChannel – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Istana Merdeka, Jakarta, Senin lalu (15/9/2025).
Pertemuan tersebut membahas percepatan penyediaan rumah subsidi yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
Instruksi percepatan pembangunan rumah subsidi diyakini akan menjadi katalis positif bagi sektor properti, khususnya pengembang yang fokus pada segmen rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satu emiten yang berpotensi diuntungkan adalah PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL).
REAL tengah gencar melakukan ekspansi rumah subsidi. Perseroan bersama Riscon Group menargetkan pembangunan 3.000 unit rumah murah di Jawa Barat dengan potensi omzet lebih dari Rp500 miliar. Proyek tersebut akan dikembangkan di lahan seluas 14 hektare pada tahap awal, dan rencananya diperluas hingga sekitar 30 hektare. Lokasi pengembangan tersebar di Bogor, Serang, dan Sumedang.
Manajemen REAL menegaskan, ekspansi ini sejalan dengan program pemerintah dalam penyediaan tiga juta rumah, sekaligus memperluas portofolio perseroan pada segmen hunian terjangkau. Dengan adanya dorongan langsung dari pemerintah pusat, potensi realisasi proyek diperkirakan semakin besar.
Dari sisi kinerja, REAL mencatat penjualan sebesar Rp115,89 miliar dan laba bersih Rp24,13 miliar pada tahun buku 2024. Jika proyek rumah subsidi senilai setengah triliun rupiah terealisasi, kontribusi terhadap pendapatan perseroan bisa melonjak signifikan dalam dua tahun mendatang.
Dalam keterangan riset Minggu (21/9/2025), Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menilai pasar properti subsidi relatif aman dari pelemahan daya beli karena kebutuhan hunian tetap tinggi.
Instruksi Presiden untuk mempercepat perizinan dan menambah fasilitas pembiayaan, seperti KPR FLPP, dinilai akan langsung memperkuat daya serap masyarakat terhadap rumah subsidi.
"Dengan demikian, langkah pemerintah mempercepat program rumah subsidi tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga membuka peluang bisnis lebih besar bagi emiten properti seperti REAL," katanya Minggu.
Secara teknikal, harga masih mencoba break resistence di level 116. Apabila berhasil break dengan volume kuat, target selanjutnya berpotensi ke level Rp137-150.
(kunthi fahmar sandy)