Terkait potensi kerja sama antara PTRO dan RATU, Anto menilai hingga saat ini belum ada rencana atau pembahasan antara kedua perusahaan. Yang jelas, kata dia, setiap ada kerja sama, terutama yang bersifat material, perseroan senantiasa melaporkannya kepada Bursa.
Anto juga menegaskan bahwa pemegang saham utama sekaligus pengendali Petrosea saat ini adalah PT Kreasi Jasa Persada. Soal arah dan strategi bisnis, manajemen akan melakukannya sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.
Sebagai informasi, saham RATU yang diboyong Henan Sekuritas diminati banyak investor, baik ritel maupun institusi. Hal ini tercermin dari jumlah pemesanan saham RATU yang mengalami kelebihan permintaan alias oversubscription hingga 313,5 kali.
Direktur Henan Sekuritas, Jurgantara Usman mengatakan, periode IPO RATU menarik 139.899 investor ritel dan 6.291 investor institusi. Sementara total pemesanan selama periode penawaran umum (offering) tercatat 132 juta lot.
Tingginya minat tersebut juga terlihat dari pergerakan harga saham emiten yang terlibat dalam Blok Cepu dan Blok Jabung itu. Harga saham RATU mencetak batas auto reject atas (ARA) selama empat hari beruntun sehingga memperpanjang kenaikan hingga 141,74 persen.
(Rahmat Fiansyah)